Minggu, 30 Oktober 2016

TEKNIK PENGELOLAAN INDUK IKAN



TEKNIK PENGELOLAAN INDUK IKAN
Pengelolaan induk menentukan proses pematangan gonad. Hal ini terjadi karena proses rematurasi atau pematangan gonad kembali membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi untuk ikan yang musiman atau ikan yang memijah sekali dalam setahun, seperti ikan patin dan ikan bawal. Selama itu, pengelolaan harus dilakukan dengan baik agar telur dan spermanya berkembang dengan sempurna. 

Langkah-langkah pengelolaan induk
1.      Induk dipelihara di dalam kolam khusus. Artinya pemeliharaannya  tidak dicampur dengan ikan lainnya. Jika dicampur dapat mengakibatkan perkembangan gonadnya terganggu. Keadaan ini juga menyebabkan persaingan dalam mendapatkan ruang gerak, pakan dan oksigen. Selain itu, bisa menimbulkan kematian terutama pada saat seleksi.
2.      Induk jantan dan betina harus dipelihara terpisah dengan tujuan agar tidak terjadi pemijahan liar. Kejadian ini sangat merugikan karena telur dan sperma yang sudah matang bisa terbuang.
3.      Induk yang sudah dipijahkan harus dipelihara di kolam yang berbeda, terpisah dengan induk yang belum dipijahkan. Tujuannya agar induk yang sudah dipijahkan diistirahatkan dalam tempo tertentu dan tidak terganggu pada saat seleksi, sehingga gonadnya bisa berkembang dengan baik dan menghasilkan telur dan sperma yang berkualitas tinggi.

Membuat Induk Matang Gonad
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
1.      Menciptakan lingkungan yang nyaman, sehingga induk-induk dapat hidup dengan baik, memiliki nafsu makan yang tinggi serta memiliki daya tahan tubuh yang tinggi baik terhadap pengaruh lingkungan maupun serangan penyakit. Kolam induk harus dibuat ideal dan kondisi airnya juga harus cocok atau sesuai dengan sifat-sifat biologisnya.
2.      Menebar induk dengan kepadatan optimal, yaitu kepadatan yang cocok atau sesuai kebutuhan hidup ikan. Induk yang ditebar terlalu padat sangat kurang baik. Selain membatasi ruang gerak, konsumsi oksigen juga berkurang, akibatnya nafsu makan menjadi rendah dan proses pematangan gonad bisa terhambat atau tidak berjalan dengan sempurna. Induk yang ditebar terlalu jarang juga kurang menguntungkan. Meskipun kandungan oksigen dan ruang gerak cukup, tetapi tidak efisien karena secara ekonomis kurang menguntungkan.
Tabel 1. Padat Tebar Induk
Jenis Ikan
Padat Tebar (kg/m3)
Mas
5
Lele
10
Nila
4
Gurami
8
Patin
4
Bawal
5

3.      Mengatur pemberian pakan tambahan. Pemberian pakan harus teratur, baik dari jenis, jumlah, kualitas dan waktu pemberiannya. Memang pakan tidak langsung digunakan dalam proses pematangan gonad, tetapi untuk memenuhi kebutuhan lainnya, yakni untuk mempertahankan hidup, mengganti sel-sel yang rusak dan pertumbuhan.