TEKNIK PENGELOLAAN
INDUK IKAN
Pengelolaan
induk menentukan proses pematangan gonad. Hal ini terjadi karena proses
rematurasi atau pematangan gonad kembali membutuhkan waktu yang cukup lama.
Apalagi untuk ikan yang musiman atau ikan yang memijah sekali dalam setahun,
seperti ikan patin dan ikan bawal. Selama itu, pengelolaan harus dilakukan
dengan baik agar telur dan spermanya berkembang dengan sempurna.
Langkah-langkah
pengelolaan induk
1. Induk
dipelihara di dalam kolam khusus. Artinya pemeliharaannya tidak dicampur dengan ikan lainnya. Jika
dicampur dapat mengakibatkan perkembangan gonadnya terganggu. Keadaan ini juga
menyebabkan persaingan dalam mendapatkan ruang gerak, pakan dan oksigen. Selain
itu, bisa menimbulkan kematian terutama pada saat seleksi.
2. Induk
jantan dan betina harus dipelihara terpisah dengan tujuan agar tidak terjadi
pemijahan liar. Kejadian ini sangat merugikan karena telur dan sperma yang
sudah matang bisa terbuang.
3. Induk
yang sudah dipijahkan harus dipelihara di kolam yang berbeda, terpisah dengan
induk yang belum dipijahkan. Tujuannya agar induk yang sudah dipijahkan
diistirahatkan dalam tempo tertentu dan tidak terganggu pada saat seleksi,
sehingga gonadnya bisa berkembang dengan baik dan menghasilkan telur dan sperma
yang berkualitas tinggi.
Membuat
Induk Matang Gonad
Langkah-langkah
yang harus dilakukan :
1. Menciptakan
lingkungan yang nyaman, sehingga induk-induk dapat hidup dengan baik, memiliki
nafsu makan yang tinggi serta memiliki daya tahan tubuh yang tinggi baik
terhadap pengaruh lingkungan maupun serangan penyakit. Kolam induk harus dibuat
ideal dan kondisi airnya juga harus cocok atau sesuai dengan sifat-sifat
biologisnya.
2. Menebar
induk dengan kepadatan optimal, yaitu kepadatan yang cocok atau sesuai
kebutuhan hidup ikan. Induk yang ditebar terlalu padat sangat kurang baik.
Selain membatasi ruang gerak, konsumsi oksigen juga berkurang, akibatnya nafsu
makan menjadi rendah dan proses pematangan gonad bisa terhambat atau tidak
berjalan dengan sempurna. Induk yang ditebar terlalu jarang juga kurang
menguntungkan. Meskipun kandungan oksigen dan ruang gerak cukup, tetapi tidak
efisien karena secara ekonomis kurang menguntungkan.
Tabel 1. Padat Tebar Induk
Jenis Ikan
|
Padat Tebar (kg/m3)
|
Mas
|
5
|
Lele
|
10
|
Nila
|
4
|
Gurami
|
8
|
Patin
|
4
|
Bawal
|
5
|
3. Mengatur
pemberian pakan tambahan. Pemberian pakan harus teratur, baik dari jenis,
jumlah, kualitas dan waktu pemberiannya. Memang pakan tidak langsung digunakan
dalam proses pematangan gonad, tetapi untuk memenuhi kebutuhan lainnya, yakni
untuk mempertahankan hidup, mengganti sel-sel yang rusak dan pertumbuhan.