Selasa, 22 November 2016

Menebar Benih Ikan


*                   Materi Menebar benih ikan



Penebaran benih bertujuan untuk menempatkan ikan dalam wadah kultur dengan padat penebaran tertentu. Benih ikan dapat berasal dari produksi pembenihan atau hasil tangkapan dari alam. Penebaran benih merupakan proses awal kegiatan pendederan. Dengan jumlah padat tebar yang sesuai dan benih yang baik dan sehat, maka diharapkan akan mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan penebaran benih ikan antara lain :
1. Menyeleksi benih sesuai dengan ciri-ciri benih yang baik dan sehat.
2. Menghitung padat penebaran benih.
3. Menebar benih sesuai prosedur.

Agar dapat memperoleh pertumbuhan yang optimal selama pemeliharaan benih ikan maka benih ikan yang akan ditebar harus dilakukan proses seleksi. Tahap awal untuk melakukan seleksi ikan adalah dapat mengidentifikasikan ciri-ciri benih ikan yang baik.

Adapun ciri-ciri benih ikan yang baik antara lain adalah :
1. Organ tubuh lengkap
2. Berukuran seragam
3. Respon terhadap gangguan
4. Posisi tubuh di dalam air normal
5. Menghadap dan melawan arus ketika diberi arus
6. Berwarna cerah
7. Tidak membawa penyakit

Seleksi benih ikan yang akan ditebar
Seleksi terhadap benih ikan ini bertujuan agar pertumbuhan ikan pada pendederan dapat berlangsung secara maksimal. Seleksi dilakukan berdasarkan keseragaman ukuran tubuh, kesehatan ikan, spesies defenitif dan tidak bercampur dengan spesies lain.

Sebelum dilakukan penebaran terlebih dahulu dihitung kepadatan benih yang disesuaikan dengan luas lahan pendederan. Padat penebaran benih adalah jumlah (biomassa) benih yang ditebar per satuan luas atau volume. Padat penebaran benih akan menentukan tingkat intensitas pemeliharaan. Semakin tinggi padat penebaran benih yang berarti semakin banyak jumlah atau biomassa benih per satuan luas maka semakin intens tingkat pemeliharaannya. Pada padat penebaran yang tinggi, dibutuhkan kandungan oksigen dan pakan yang besar. Hasil buangan metabolisme seperti feses, NH3 dan CO2 yang dihasilkan juga semakin tinggi.

Padat penebaran dapat dijadikan salah satu indikator tingkat teknologi yang digunakan dalam suatu kegiatan budidaya perikanan. Sebelum ditebar, benih terlebih dahulu diadaptasikan (aklimatisasi) dengan media pendederan. Aklimatisasi suhu dilakukan dengan cara mengapungkan wadah pengangkutan benih di permukaan air dalam wadah pendederan, sedangkan aklimatisasi peubah lingkungan lainnya dilakukan dengan memasukkan air ke dalam wadah pengangkutan benih ikan sedikit demi sedikit.

Padat penebaran benih ikan sangat bergantung antara lain pada kesuburan kolam, ukuran ikan, lama pemeliharaan dan sistem budidaya. Pada budidaya ikan secara tradisional yang mengandalkan pakan alami jika padat penebaran semakin tinggi maka persediaan pakan alami tersebut semakin rendah. Pada budidaya ikan secara intensif maka padat penebarannya semakin tinggi karena mengandalkan pakan buatan. Padat penebaran benih adalah jumlah (biomasa) benih yang ditebarkan per satuan luas atau volume.

Padat penebaran benih akan menentukan tingkat intensitas pemeliharaan. Benih ikan yang akan ditebar dalam wadah budidaya harus merupakan benih ikan yang baik dan sehat. Benih ikan yang sehat biasanya tidak mempunyai kecacatan pada tubuhnya, morfologinya lengkap, bergerak aktif dan sangat responsif terhadap gerakan.

Benih ikan yang sudah dihitung padat penebarannya selanjutnya dilakukan penebaran benih. Penebaran benih ikan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu air stabil tidak tinggi, agar ikan tidak stress. Selain itu pada saat penebaran dilakukan proses aklimatisasi terlebih dahulu.



Aklimatisasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
  1. Begitu tiba di lokasi budidaya, kantong atau jerigen yang berisi benih langsung dimasukkan kedalam kolam budidaya tanpa dibuka tutupnya terlebih dahulu selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar terjadi penyesuaian antara suhu didalam wadah dengan suhu air kolam budidaya.
  2. Setelah 15 menit, kantong benih dibuka. Untuk mempercepat penyesuaian suhu dan pH, biarkan air kolam budidaya masuk kedalam wadah benih.
  3. Akibat masuknya air kolam ke wadah, suhu dan pH air didalam wadah akan semakin mendekati suhu dan pH air kolam budidaya. Bila sudah sesuai, miringkan wadah benih sehingga benih keluar dengan sendirinya dan masuk dalam kolam budidaya.
  4. Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak terik.

Tugas
Hitunglah padat penebaran benih ikan yang akan ditebarkan pada kolam budidaya dan prediksi produktivitas kolam yang ditebar benih tersebut.

Latihan Soal
1. Sebutkan ciri-ciri benih ikan yang baik dan sehat !
2. Jelaskan proses dalam melakukan seleksi benih ikan ?
3. Apa yang dimaksud dengan aklimatisasi ?
4. Jelaskan prosedur dalam melakukan penebaran benih ikan !
5. Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menebar ikan !